body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Sabtu, 22 Oktober 2016

Makalah Laporan Arus Kas (Metode Langsung & TIdak langsung, dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan).



BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

          Akuntansi adalah salah satu hal yang paling penting dalam kelangsungan suatu perusahaan karena Akuntansi berperan sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan dalam bentuk Laporan Keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.1  tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.


            Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Dalam pernyataan SAK atau PSAK No. 2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penrimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.

Secara umum, laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami permalasahan keuangan.

Kas merupakan aktiva lancar yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan lainnya. Tentunya kas juga sangat perpengaruh dalam laba / rugi suatu perusahaan.
Karena pentingnya peranan kas di sebuah perusahaan, kami membuat makalah dengan judul Laporan Arus kas di Perusahaan Jasa dengan maksud agar para pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan laporan arus kas ini baik menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.


1.1  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana membedakan arus kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan ?
2.      Bagaimana membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode langsung ?
3.      Bagaimana membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode tidak langsung ?

1.2  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui kondisi arus kas pada perusahaan.
2.      Untuk memberikan informasi agar para pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan laporan arus kas ini baik menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.
3.      Untuk memberikan informasi penting mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu perusahaan jasa selama satu periode atas dasar kas operasi, investasi, dan pendanaan.

1.1  Manfaat Penulisan
1.      Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih serta membandingkan nilai arus kas periode sebelumnya dengan arus kas periode sekarang.
2.      Untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode
3.      Mengetahui investasi dan pendanaan yang diterima atau dikeluarkan selama satu periode.
4.      Untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas.
5.      Menilai perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan dengan laporan arus kas.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Arus Kas

Definisi Menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157), menyatakan bahwa Laporan arus kas ( Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut serta dengan menunjukkan dari mana sumber – sumber kas dan penggunaan – penggunaannya.
Menurut Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement ) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas – aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas.


( (Yang mau lengkapnya kontak/?.gg xD )

2.2 Tujuan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya
(Munawir, 2008: 113).

Dengan tersedianya laporan arus kas, pemakai dapat memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang dan menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. PSAK No. 2 menyatakan bahwa tujuan penyusunan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan atas kas tersebut. Oleh karena itu, tujuan utama dari informasi akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian bakal arus kas perusahaan. FASB dalam SFAC no.1 menyatakan ada dua tujuan dari pelaporan keuangan. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih
perusahaan (http://e-journal.uajy.ac.id/632/3/2EA15849.pdf, diakses 15 November 2015).

Dengan disusunnya laporan arus kas, pemakai laporan mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk :
1.      Mengetahui jumlah kas yang secara normal diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan.
2.      Mengidentifikasi alternatif untuk mendapatkan kas yang signifikan
3.      Mengetahui kecukupan investasi atas aktiva tetap yang harus dimiliki perusahaan dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan kapasitas aktiva tersebut.
4.      Mengetahui apakah kelebihan kas yang dimiliki perusahaan diinvestasikan pada aktiva produktif atau untuk melunasi dan atau menarik kembali saham,
5.      Mengetahui komposisi pembiayaan internal dan eksternal atas investasi perusahaan.
6.      Mengetahui komposisi kas yang diterima perusahaan dari pihak eksternal, apakah berasal dari utang atau penerbitan saham.

2.3 Pengertian Kas

Kas adalah “Segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.” (Soemarso, 2004:320) 

Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut :
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.

(Untuk Tinjauan Pustaka bisa ditambahin jenis-jenis kas kecil dll..
Intinyaa bahas tentang Laporan Arus Kas xD

BAB III
PEMBAHASAN

Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan investasi (http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html, diakses 15 November 2015).

Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS (international Financial Reporting Standart)  yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.


3.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan setara kas.


 Berikut klasifikasi arus kas, yaitu:
  1. Aktivitas Operasi
Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama pendapatan entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
  1. Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
  1. Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan pinjaman entitas.

3.1.1 Arus Kas Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan utama atau kegiatan operasional badan usaha tersebut. Seperti pada badan usaha yang bergerak di bidang Jasa Perbaikan, maka penerimaan kas operasionalnya berupa penerimaan Jasa Reparasi.
     Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih. Arus Kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi meliputi arus kas yang timbul karena adanya pengiriman atau produksi barang untuk dijual dan penyediaan jasa , serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas yang mempengaruhi pendapatan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas dari operasi :
1. Penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalti , fee, komisi , dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan.
7. Pembayaran dan penerimaan kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha perdagangan

     Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor mengenai kondisi perusahaan.
Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional misalnya :
Ø  Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan jasa.
Ø  Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang yang ada.
Ø  Penerimaan retur (pengembalian dana) dari suplier
Arus kas keluar misalnya :
Ø  Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
Ø  Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Ø  Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
Ø   Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langganan dan sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan lainnya.
Contohnya :
-          Menerima kas dari pelanggan atas jasa binatu Rp. 250.000
-          Mendapatkan imbalan atas jasa binatu dari pelanggan dicatat sebagai piutang Rp. 300.000
-          Dibayar hutang usaha atas pembelian bahan habis pakai sebesar Rp. 100.000
-          Dibayar beban upah sebesar Rp. 300.000

Maka, arus kas dari operasi adalah sebagai berikut :
Arus kas dari operasi :
Penerimaan kas :
Pendapatan Jasa   ………………….. …………. Rp. 250.000
Penerimaan piutang usaha…………….……….. Rp. 300.000 +
Total penerimaan kas………………………………….……….. Rp. 550.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran hutang Usaha……...………………. Rp. 100.000
Pembayaran beban gaji ………………………… Rp. 300.000+
Total pengeluaran kas ………..………………………………... Rp. 400.000 -
Arus kas bersih dari aktivitas operasi………..………………….Rp. 150.000

3.1.2 Arus Kas Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi:
  • Pembayaran kas untuk membeli aset, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi.
  • Penerimaan kas dari penjualanan asset tetap.

     Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk  menghasilkkan pendapatan dan arus kas masa depan dan melibatkan aset jangka panjang. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007).

     Arus Kas Investasi (Investing Activities) meliputi aktivitas pemberian dan penagihan pinjaman, serta perolehan dan pelepasan invetasi (baik utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik dan peralatan. Arus kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas investasi adalah arus kas yang disebabkan oleh adanya perolehan dari penjualan surat-surat berharga bukan ekuivalen kas, asset produktif jangka panjang.

Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau pengubahan investasi yang dilakukan sebelumnya.
 Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari :
Ø  Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya (tidak termasuk persediaan).
Ø  Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi maupun milik sendiri sperti saham.
Ø  Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan tidak termasuk bunga.
Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya dari :
Ø  Atas pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
Ø  Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.
Contoh :
·         Dijual mesin pabrik seharga Rp 50.000.000
·         Karena komputer kantor sudah rusak, perusahaan membeli 3 buah computer dengan total harga Rp 9.000.000
·         Dibeli mobil baru untuk perusahaan sebesar Rp 20.000.0000
Arus kas dari aktivitas Investasi
Penerimaan kas :
Penjualan mesin pabrik…………………… Rp  50.000.000
Total penerimaan kas …................................……………….. Rp  50.000.000

Pengeluaran kas :
Pembelian komputer................................. Rp  9.000.000
Pembelian mobil....................................... Rp 20.000.000 +
Total pengeluaran kas ........................................................ Rp 29.000.000 –
Arus kas bersih dari aktivitas investasi ...............................Rp 21.000.000


3.1.3  Arus Kas Aktivitas Pendanaan

     Arus Kas Pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan meliputi:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan pinjaman
lainnya.
4. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial
lease)

     Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena adanya kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan (Naimah, 2000).

Aktivitas pendanaan berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan. Sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana yang diberikan sebelumnya.
Arus kas dari kegiatan pendanaan misalnya adalah :
• Pengeluaran surat berharga berupa saham
• Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka panjang.
• Pengeluaran hipotek dan lainnya.
Arus kas keluar misalnya :
• Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham
• Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi.
• Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk kegiatan operasi.
Contoh :
- PT. Buana menjual 100 lembar saham dengan harga  Rp. 25.000 / lembar. Biaya
  lain-lain Rp 500.000
- Dibayar deviden atas saham sebesar Rp. 1.000.000






Maka, arus kas dari operasi adalah sebagai berikut :

Arus kas dari Pendanaan :
Sumber Kas :
Penjualan saham …………….......................……. Rp 2.500.000
Total penerimaan kas………………… ........................................ Rp 2.500.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran biaya penjualanan saham ................... Rp   500.000
Pembayaran deviden………………........................Rp. 1.000.000 +
Total pengeluaran kas………………............................................. Rp 1.500.000-
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan....................................... Rp 1.000.000



Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:

Aktivitas Airan Kas
Penerimaan
Pengeluaran
1.       Arus Kas dari Aktivitas Operasi

a.   Penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
b.   Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa
c.   Penerimaan kas royalty, fee, komisi dan pendapatan lain.
d.   Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan transaksi dan perdagangan
a.      Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan
b.      Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
c.       Pembayaran Gaji Karyawan

2.       Arus Kas dari Aktivitas Investasi
a.       Penerimaan kas dari penjualan tanah, banguan dan peralatan
b.       Perolehan saham atau instrument keuangan lain
a.       Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang
b.       Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.
c.        Pembayaraan kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan
swap contracts

3.       Arus kas dari aktivitas pendanaan

a.       Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument lainnya.
b.       Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjamaan lainnya
a.       Pembayaraan kas kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham perusahaan
b.       Pelunasan pinjaman
c.        Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha


3.2 Laporan Arus Kas Metode Langsung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
3.2.1 Pengertian Laporan Arus Kas Metode Langsung

Laporan Arus Kas Metode Langsung adalah suatu metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut

 


3.2.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung

Metode Langsung








PT ABC


LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007


(dalam Rupiah)









Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :





Kas yang diterima dari pelanggan

951.000



Dikurangi :






Kas untuk membeli persediaan
555.200





Kas untuk membayar biaya operasi
259.800





Kas untuk membayar biaya bunga
14.000





Kas untuk membayar pajak
29.000







858.000



Aliran kas bersih dari kegiatan operasi


93.000









Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :





Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi

75.000



Kas keluar untuk membeli peralatan

(157.000)







(82.000)


Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi












Aliran kas dari kegiatan keuangan :





Kas yang diterima dari penjualan saham

160.000



Dikurangi :






Kas untuk membayar dividen
23.000





Kas untuk membayar hutang obligasi
125.000







148.000



Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan


12.000


Kenaikan kas


23.000


Saldo kas pada awal tahun


26.000


Saldo kas pada akhir tahun


49.000








Dari laporan diatas terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.


 




3.3 Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung



3.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
Laporan arus kas Metode tidak langsung  adalah duatu metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.

Metode ini melaporkan arus kas operasi yang penyusunannya dimulai atau diawali dengan laba (rugi bersih) kemudian disesuaikan dengan unsur-unsur sebagai berikut :
a.       Beban-beban yang bersifat non kas seperti :
·         Beban penyusutan (depresiation) aktiva tetap
·         Beban kerugian piutang yang diakui baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena tidak dapat ditagih lagi.
·         Penghapusan atau pengurangan nilai buku aktiva tetap dan penghentian penggunaannya karena sudah habis disusutkan (tidak dapat dipakai lagi).
·         Pembayaran deviden dalam bentuk saham
b.      Laba rugi yang merupakan bagian hasil dari aktivitas bukan operasi.
c.       Perubahan dalam harta dan hutang lancar.

Dalam metode ini yang dicatat yaitu :
1. Laba atau rugi perusahaan
2. Perubahan-perubahan kenaikan maupun penurunan kas baik berupa pendapatan
    maupun pengeluaran yang terdapat dalam jurnal penyesuaian.







3.3.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Metode Tidak Langsung








PT ABC


LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007


(dalam Rupiah)









Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :





Laba bersih menurut laporan laba rugi

90.500



Ditambah :






Biaya depresiasi
18.000





Penurunan persediaan kantor
8.000





Kenaikan hutang jangka pendek
16.800





Kenaikan hutang biaya
1.200







44.000



Dikurangi :






Kenaikan biaya dibayar dimuka
1.000





Kenaikan piutang usaha
9.000





Penurunan hutang pajak
1.500





Laba penjualan aktiva tetap
30.000







41.500



Aliran kas bersih dari kegiatan operasi


93.000









Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :





Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi

75.000



Kas keluar untuk membeli peralatan

(157.000)







(82.000)


Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi












Aliran kas dari kegiatan keuangan :





Kas yang diterima dari penjualan saham

160.000



Dikurangi :






Kas untuk membayar dividen
23.000





Kas untuk membayar hutang obligasi
125.000







148.000



Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan


12.000


Kenaikan kas


23.000


Saldo kas pada awal tahun


26.000


Saldo kas pada akhir tahun


49.000







DAFTAR PUSTAKA

Tips Trik Tutorial . 2015. (http://www.bambanghariyanto.com/2013/09/perbedaan-penyusunan-arus-kas-metode-langsung-dan-tidak-langsung.html, diakses pada 17 November 2015)

Awalbarri’s Blog 2015. (https://awalbarri.wordpress.com/2009/01/08/aktivitas-arus-kas/, , diakses pada 17 November 2015 )


Warren, Carl S. 2014. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba.
 

2 komentar: