BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Akuntansi adalah salah satu hal yang paling penting dalam kelangsungan
suatu perusahaan karena Akuntansi berperan sebagai alat
pembantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan dalam
bentuk Laporan Keuangan. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan No.1 tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat
dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan
dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
Salah
satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Dalam pernyataan
SAK atau PSAK No. 2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas
dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan
utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan
tentang penrimaan dan pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.
Secara umum, laporan arus kas adalah laporan keuangan yang
menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan
arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas
perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas
dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan
dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus
kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa
perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk
perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat
kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami
permalasahan keuangan.
Kas merupakan aktiva lancar yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan
perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva,
pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan lainnya. Tentunya kas
juga sangat perpengaruh dalam laba / rugi suatu perusahaan.
Karena pentingnya peranan kas di
sebuah perusahaan, kami membuat makalah dengan judul Laporan Arus kas di Perusahaan Jasa dengan maksud agar para
pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan laporan arus kas ini baik
menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
membedakan arus kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan ?
2. Bagaimana
membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode langsung ?
3. Bagaimana
membuat laporan arus kas di perusahaan jasa dengan metode tidak langsung ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kondisi arus kas
pada perusahaan.
2.
Untuk
memberikan informasi agar para pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan
laporan arus kas ini baik menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.
3. Untuk memberikan informasi
penting mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu perusahaan jasa selama
satu periode atas dasar kas operasi, investasi, dan pendanaan.
1.1 Manfaat Penulisan
1. Menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih serta membandingkan
nilai arus kas
periode sebelumnya dengan arus kas periode sekarang.
2. Untuk menyediakan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode
3. Mengetahui investasi dan
pendanaan yang diterima atau dikeluarkan selama satu periode.
4. Untuk membantu investor, kreditur
dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas.
5. Menilai
perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan
dengan laporan arus kas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Arus Kas
Definisi
Menurut Drs. S. Munawir (1993 : 157), menyatakan bahwa Laporan arus
kas ( Cash Flow Statement ) Atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun
untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan
mengenai perubahan kas tersebut serta dengan menunjukkan dari mana sumber –
sumber kas dan penggunaan – penggunaannya.
Menurut
Henry Simamora (2000 : 488), menyatakan bahwa Laporan Arus Kas ( Cash Flow
Statement ) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas
– aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama
periode akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan
akhir kas.
( (Yang mau lengkapnya kontak/?.gg xD )
2.2 Tujuan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu
periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya
(Munawir, 2008: 113).
Dengan tersedianya laporan arus kas, pemakai
dapat memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang dan menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar dividen. PSAK No. 2 menyatakan bahwa tujuan penyusunan laporan
arus kas adalah menyediakan informasi yang berguna bagi para pemakai laporan
keuangan. Informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan
perusahaan atas kas tersebut. Oleh karena itu, tujuan utama dari informasi
akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai jumlah,
waktu, dan ketidakpastian bakal arus kas perusahaan. FASB dalam SFAC no.1
menyatakan ada dua tujuan dari pelaporan keuangan. Pertama, memberikan
informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan
pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa
lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu
investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih
Dengan disusunnya laporan arus kas, pemakai
laporan mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk :
1.
Mengetahui jumlah kas yang secara normal
diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan.
2.
Mengidentifikasi alternatif untuk
mendapatkan kas yang signifikan
3.
Mengetahui kecukupan investasi atas
aktiva tetap yang harus dimiliki perusahaan dalam rangka mempertahankan atau
meningkatkan kapasitas aktiva tersebut.
4.
Mengetahui apakah kelebihan kas yang
dimiliki perusahaan diinvestasikan pada aktiva produktif atau untuk melunasi
dan atau menarik kembali saham,
5.
Mengetahui komposisi pembiayaan internal
dan eksternal atas investasi perusahaan.
6.
Mengetahui komposisi kas yang diterima
perusahaan dari pihak eksternal, apakah berasal dari utang atau penerbitan
saham.
2.3 Pengertian Kas
Kas adalah “Segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.” (Soemarso, 2004:320)
Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai
berikut :
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau
setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat
likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.
(Untuk Tinjauan Pustaka bisa ditambahin jenis-jenis kas kecil dll..
Intinyaa bahas tentang Laporan Arus Kas xD
BAB III
PEMBAHASAN
Laporan
arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas
dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode
tertentu. Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial
paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank).
Setara
kas (cash equivalent) dapat diartikan
sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa
investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk
tujuan investasi (http://shantycr7.blogspot.co.id/2013/06/materi-makalah-laporan-arus-kas.html, diakses 15 November
2015).
Laporan
arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan.
Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai
dengan kebijakan konvergensi IFRS (international Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas
disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
3.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Perusahaan
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan
cara paling sesuai dengan bisnis perusahaan. Klsifikasi menurut aktivitas
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh aktifitas terhadap posisi keuangan perusahaan serta jumlah kas dan
setara kas.
Berikut klasifikasi arus kas, yaitu:
- Aktivitas Operasi
Menurut PSAK No. 2 Aktivitas Operasi adalah Aktivitas Penghasi utama
pendapatan entitas dan aktvitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan
- Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No.2 Aktivitas Investasi adalah perolehan dan peepasan aset
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
- Aktivitas Pendanaan
Menurut PSAK No.2, Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jum;ah serta komposisi kontribusi moda dan pinjaman entitas.
3.1.1 Arus Kas Aktivitas
Operasi
Aktivitas operasi merupakan
aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan utama atau kegiatan operasional badan usaha tersebut. Seperti pada badan
usaha yang bergerak di bidang Jasa Perbaikan, maka penerimaan kas
operasionalnya berupa penerimaan Jasa Reparasi.
Arus Kas Operasi (operating activities) meliputi kas yang
dihasilkan dan dikeluarkan yang masuk dalam determinasi penentuan laba bersih.
Arus Kas yang berasal dari (digunakan untuk) aktivitas operasi meliputi arus
kas yang timbul karena adanya pengiriman atau produksi barang untuk dijual dan
penyediaan jasa , serta pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya terhadap kas
yang mempengaruhi pendapatan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus
kas dari operasi :
1. Penerimaan kas yang berasal dari
penjualan barang dan jasa
2. Penerimaan kas dari royalti ,
fee, komisi , dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok
barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas
oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan
manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan
kembali (restitusi) pajak penghasilan.
7. Pembayaran dan penerimaan kas
dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha perdagangan
Arus Kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang dapat digunakan
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari
luar. Sehingga arus kas aktivitas operasi dapat menjadi sinyal bagi investor
mengenai kondisi perusahaan.
Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari
kegiatan operasional misalnya :
Ø Penerimaan
tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan jasa.
Ø Penerimaan
tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang yang ada.
Ø Penerimaan
retur (pengembalian dana) dari suplier
Arus kas keluar misalnya :
Ø Kas
yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
Ø Pembayaran
hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik hutang jangka
pendek maupun hutang jangka panjang.
Ø Pembayaran
pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh perusahaan dan
pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
Ø Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai
yang tidak berasal dari transaksi investasi atau pendanaan seperti pengembalian
dana kepada langganan dan sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan
lainnya.
Contohnya :
-
Menerima kas dari pelanggan atas jasa binatu Rp.
250.000
-
Mendapatkan imbalan atas jasa binatu dari pelanggan
dicatat sebagai piutang Rp. 300.000
-
Dibayar hutang usaha atas pembelian bahan habis pakai
sebesar Rp. 100.000
-
Dibayar beban upah sebesar Rp. 300.000
Maka, arus kas dari operasi adalah sebagai berikut
:
Arus kas dari operasi :
Penerimaan kas :
Pendapatan Jasa ………………….. …………. Rp. 250.000
Penerimaan piutang usaha…………….……….. Rp. 300.000 +
Total penerimaan kas………………………………….……….. Rp. 550.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran hutang Usaha……...………………. Rp. 100.000
Pembayaran beban gaji ………………………… Rp. 300.000+
Total pengeluaran kas ………..………………………………... Rp. 400.000 -
Arus kas bersih dari aktivitas operasi………..………………….Rp. 150.000
Penerimaan kas :
Pendapatan Jasa ………………….. …………. Rp. 250.000
Penerimaan piutang usaha…………….……….. Rp. 300.000 +
Total penerimaan kas………………………………….……….. Rp. 550.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran hutang Usaha……...………………. Rp. 100.000
Pembayaran beban gaji ………………………… Rp. 300.000+
Total pengeluaran kas ………..………………………………... Rp. 400.000 -
Arus kas bersih dari aktivitas operasi………..………………….Rp. 150.000
3.1.2 Arus Kas Aktivitas
Investasi
Aktivitas
Investasi adalah aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas yang ditujukan
untuk perolehan dan pelepasan aset tetap sehubungan
dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan.
Contoh arus kas dari aktivitas investasi:
- Pembayaran kas untuk membeli aset, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi.
- Penerimaan kas dari penjualanan asset tetap.
Arus Kas Investasi merupakan arus kas yang mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkkan pendapatan dan arus kas masa
depan dan melibatkan aset jangka panjang. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
(2007).
Arus Kas Investasi (Investing Activities) meliputi aktivitas
pemberian dan penagihan pinjaman, serta perolehan dan pelepasan invetasi (baik
utang maupun ekuitas) serta properti, pabrik dan peralatan. Arus kas yang
berasal dari (digunakan untuk) aktivitas investasi adalah arus kas yang
disebabkan oleh adanya perolehan dari penjualan surat-surat berharga bukan
ekuivalen kas, asset produktif jangka panjang.
Aktivitas investasi meliputi siklus
kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tetap, juga
investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada perusahaan lainnya.
Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau pengubahan investasi
yang dilakukan sebelumnya.
Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi
misalnya dari :
Ø Hasil
penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya (tidak
termasuk persediaan).
Ø Hasil
penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi maupun
milik sendiri sperti saham.
Ø Hasil
penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan tidak
termasuk bunga.
Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya
dari :
Ø Atas
pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
Ø Pemberian
pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.
Contoh :
·
Dijual
mesin pabrik seharga Rp 50.000.000
·
Karena
komputer kantor sudah rusak, perusahaan membeli 3 buah computer dengan total
harga Rp 9.000.000
·
Dibeli
mobil baru untuk perusahaan sebesar Rp 20.000.0000
Arus kas dari aktivitas Investasi
Penerimaan kas :
Penjualan mesin pabrik…………………… Rp 50.000.000
Total penerimaan kas …................................……………….. Rp 50.000.000
Total penerimaan kas …................................……………….. Rp 50.000.000
Pengeluaran kas :
Pembelian
komputer................................. Rp
9.000.000
Pembelian
mobil....................................... Rp 20.000.000 +
Total pengeluaran kas
........................................................ Rp 29.000.000 –
Arus kas bersih dari aktivitas
investasi ...............................Rp 21.000.000
3.1.3 Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos
kewajiban dan ekuitas pemilik. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus
kas pendanaan meliputi:
1. Penerimaan kas dari emisi saham
atau instrumen modal lainnya
2. Pembayaran kas kepada para
pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi
obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan pinjaman
lainnya.
4. Pembayaran kas oleh penyewa guna
usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa
guna usaha pembiayaan (financial
lease)
Arus Kas Pendanaan merupakan arus kas yang diperoleh karena adanya
kegiatan peminjaman dan pembayaran hutang, perolehan sumber daya dari pemilik
perusahaan, serta pemberian imbalan atas investasi bagi pemilik perusahaan
(Naimah, 2000).
Aktivitas pendanaan berkaitan dengan bagaimana
kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk biaya operasinya.
Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk merupakan
kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan. Sedangkan
arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur atas dana
yang diberikan sebelumnya.
Arus kas dari kegiatan pendanaan misalnya adalah :
• Pengeluaran surat berharga berupa saham
• Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka panjang.
• Pengeluaran hipotek dan lainnya.
• Pengeluaran surat berharga berupa saham
• Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka panjang.
• Pengeluaran hipotek dan lainnya.
Arus kas keluar misalnya :
• Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham
• Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi.
• Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk kegiatan operasi.
• Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham
• Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi.
• Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk kegiatan operasi.
Contoh :
- PT. Buana menjual 100 lembar saham dengan harga Rp. 25.000 / lembar. Biaya
- PT. Buana menjual 100 lembar saham dengan harga Rp. 25.000 / lembar. Biaya
lain-lain Rp 500.000
- Dibayar deviden atas saham sebesar Rp.
1.000.000
Maka, arus kas dari operasi adalah
sebagai berikut :
Arus kas dari Pendanaan :
Sumber Kas :
Penjualan saham …………….......................……. Rp 2.500.000
Total penerimaan kas………………… ........................................ Rp 2.500.000
Pengeluaran Kas :
Sumber Kas :
Penjualan saham …………….......................……. Rp 2.500.000
Total penerimaan kas………………… ........................................ Rp 2.500.000
Pengeluaran Kas :
Pembayaran biaya penjualanan saham
................... Rp 500.000
Pembayaran deviden………………........................Rp. 1.000.000 +
Total pengeluaran kas………………............................................. Rp 1.500.000-
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan....................................... Rp 1.000.000
Pembayaran deviden………………........................Rp. 1.000.000 +
Total pengeluaran kas………………............................................. Rp 1.500.000-
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan....................................... Rp 1.000.000
Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
seperti yang dinyatakan dalam Standar
Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:
Aktivitas Airan Kas
|
Penerimaan
|
Pengeluaran
|
1.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
|
a.
Penerimaan dan pengeluaran kas oleh
perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat
asuransi lainnya.
b.
Penerimaan kas dari penjualan barang
atau jasa
c.
Penerimaan kas royalty, fee, komisi
dan pendapatan lain.
d.
Penerimaan dan pembayaran kas dari
kontrak untuk tujuan transaksi dan perdagangan
|
a.
Pembayaran kas atau penerimaan kembali
pajak penghasilan
b.
Pembayaran kas kepada pemasok barang
dan jasa
c.
Pembayaran Gaji Karyawan
|
2.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
|
a.
Penerimaan kas dari penjualan tanah,
banguan dan peralatan
b.
Perolehan saham atau instrument
keuangan lain
|
a.
Pembayaran kas untuk membeli aktiva
tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang
b.
Uang muka dan pinjaman yang diberikan
kepada pihak lain serta pelunasannya.
c.
Pembayaraan kas sehubungan dengan
future contracts, forward contracts, option contracts dan
swap contracts
|
3.
Arus kas dari aktivitas pendanaan
|
a.
Penerimaan kas dari emisi saham atau
instrument lainnya.
b.
Penerimaan kas dari emisi obligasi,
pinjaman, wesel, hipotik dan pinjamaan lainnya
|
a.
Pembayaraan kas kepada pemegang saham
untuk menarik dan menebus saham perusahaan
b.
Pelunasan pinjaman
c.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha
untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha
|
3.2 Laporan Arus Kas Metode Langsung
Terdapat dua bentuk
penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode
tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas
berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan
operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk
dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau
pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari
opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di
laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
3.2.1 Pengertian
Laporan Arus Kas Metode Langsung
Laporan
Arus Kas Metode Langsung adalah suatu metode penyusunan laporan arus kas
dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas
operasi. Metode langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk
dari pendapatan usaha dengan kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan
arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan
mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masingmasing
kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori
dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan
dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir
periode tersebut
3.2.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung
PT ABC
|
||||||
LAPORAN ARUS KAS
|
||||||
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
|
||||||
(dalam Rupiah)
|
||||||
Arus kas yang berasal dari
kegiatan operasi :
|
||||||
Kas yang diterima dari pelanggan
|
951.000
|
|||||
Dikurangi :
|
||||||
Kas untuk membeli persediaan
|
555.200
|
|||||
Kas untuk membayar biaya operasi
|
259.800
|
|||||
Kas untuk membayar biaya bunga
|
14.000
|
|||||
Kas untuk membayar pajak
|
29.000
|
|||||
858.000
|
||||||
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
|
93.000
|
|||||
Aliran kas yang berasal dari
kegiatan investasi :
|
||||||
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi
|
75.000
|
|||||
Kas keluar untuk membeli peralatan
|
(157.000)
|
|||||
(82.000)
|
||||||
Aliran kas bersih untuk kegiatan
investasi
|
||||||
Aliran kas dari kegiatan keuangan
:
|
||||||
Kas yang diterima dari penjualan saham
|
160.000
|
|||||
Dikurangi :
|
||||||
Kas untuk membayar dividen
|
23.000
|
|||||
Kas untuk membayar hutang obligasi
|
125.000
|
|||||
148.000
|
||||||
Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan
|
12.000
|
|||||
Kenaikan kas
|
23.000
|
|||||
Saldo kas pada awal tahun
|
26.000
|
|||||
Saldo kas pada akhir tahun
|
49.000
|
|||||
Dari laporan diatas terlihat bahwa arus kas yang berasal
dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang
merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan
operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut
jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran
kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini
arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis
penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut
berubah menjadi net cashflows dari operasi.
3.3 Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
3.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas Metode Tidak
Langsung
Laporan arus kas Metode tidak
langsung adalah duatu metode penyusunan lapran arus kas, di
mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode
tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus
kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk
dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sujmber kas tersebut. Arus kas
bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas
bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode
sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.
Metode ini melaporkan arus kas
operasi yang penyusunannya dimulai atau diawali dengan laba (rugi bersih)
kemudian disesuaikan dengan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Beban-beban
yang bersifat non kas seperti :
·
Beban penyusutan (depresiation) aktiva tetap
·
Beban kerugian piutang yang diakui baik dengan
membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena
tidak dapat ditagih lagi.
·
Penghapusan atau pengurangan nilai buku aktiva
tetap dan penghentian penggunaannya karena sudah habis disusutkan (tidak dapat
dipakai lagi).
·
Pembayaran deviden dalam bentuk saham
b. Laba
rugi yang merupakan bagian hasil dari aktivitas bukan operasi.
c. Perubahan
dalam harta dan hutang lancar.
Dalam metode ini yang dicatat yaitu :
1. Laba atau rugi perusahaan
2. Perubahan-perubahan kenaikan maupun
penurunan kas baik berupa pendapatan
maupun pengeluaran yang terdapat dalam jurnal penyesuaian.
3.3.2 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung
PT ABC
|
|||||||
LAPORAN ARUS KAS
|
|||||||
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
|
|||||||
(dalam Rupiah)
|
|||||||
Arus kas yang berasal dari
kegiatan operasi :
|
|||||||
Laba bersih menurut laporan laba rugi
|
90.500
|
||||||
Ditambah :
|
|||||||
Biaya depresiasi
|
18.000
|
||||||
Penurunan persediaan kantor
|
8.000
|
||||||
Kenaikan hutang jangka pendek
|
16.800
|
||||||
Kenaikan hutang biaya
|
1.200
|
||||||
44.000
|
|||||||
Dikurangi :
|
|||||||
Kenaikan biaya dibayar dimuka
|
1.000
|
||||||
Kenaikan piutang usaha
|
9.000
|
||||||
Penurunan hutang pajak
|
1.500
|
||||||
Laba penjualan aktiva tetap
|
30.000
|
||||||
41.500
|
|||||||
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
|
93.000
|
||||||
Aliran kas yang berasal dari
kegiatan investasi :
|
|||||||
Kas masuk yang berasal dari penjualan
investasi
|
75.000
|
||||||
Kas keluar untuk membeli peralatan
|
(157.000)
|
||||||
(82.000)
|
|||||||
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan
investasi
|
|||||||
Aliran kas dari kegiatan keuangan
:
|
|||||||
Kas yang diterima dari penjualan saham
|
160.000
|
||||||
Dikurangi :
|
|||||||
Kas untuk membayar dividen
|
23.000
|
||||||
Kas untuk membayar hutang obligasi
|
125.000
|
||||||
148.000
|
|||||||
Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan
|
12.000
|
||||||
Kenaikan kas
|
23.000
|
||||||
Saldo kas pada awal tahun
|
26.000
|
||||||
Saldo kas pada akhir tahun
|
49.000
|
DAFTAR PUSTAKA
Tips Trik Tutorial . 2015. (http://www.bambanghariyanto.com/2013/09/perbedaan-penyusunan-arus-kas-metode-langsung-dan-tidak-langsung.html, diakses pada 17 November 2015)
Awalbarri’s Blog 2015. (https://awalbarri.wordpress.com/2009/01/08/aktivitas-arus-kas/, , diakses pada 17 November 2015 )
Warren, Carl S. 2014. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba.
mantap. thx
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus